MOSKOW - Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin tampak memperhatikan adanya eskalasi ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat seiring dengan munculnya Arab Spring. Dirinya juga menilai, serangan Iran dapat menjadi ancaman bagi Rusia.
"Iran merupakan negara tetangga kami, seperti halnya negara-negara di bagian Kaukasus Selatan. Bila Iran terseret dalam konfrontasi militer, hal itu akan menjadi ancaman bagi keamanan nasional kami," ujar Rogozin, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (14/1/2012).
Meski Rusia saat ini mulai melontarkan kekecewaannya terhadap Iran, Negeri Beruang Merah itu masih tetap yakin, perang dan sanksi bukanlah solusi tepat untuk menyelesaikan kasus nuklir Negeri Persia itu.
Rusia juga mendesak Barat agar tidak gegabah dalam menghadapi Iran, karena setiap perilaku agresif dari negar-negara Barat hanya akan menciptakan kebuntuan dalam proses dialog nuklir Iran.
Hingga saat ini, Iran pun berniat menggelar latihan militer babak keduanya di dekat Selat Hormuz, seperti yang mereka gelar beberapa pekan yang lalu. Namun Iran menjelaskan bahwasannya latihan militer itu akan jauh lebih berbeda dari sebelumnya, karena akan melibatkan pasukan Garda Revolusi.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dan Israel juga akan menggelar latihan militer besar-besaran guna meningkatkan kapabilitas dalam pertahanan misilnya.
0 komentar:
Posting Komentar