TEHERAN - Seiring dengan masuknya kapal perang Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke Teluk Persia, serta pengerahan pasukan AS ke Israel, seorang mantan Angkatan Udara AS mengatakan, Barat tampaknya tidak mungkin bergerak menyerang Iran.
Mantan Angkatan Udara AS Letnan Kolonel Karen Kwiatkowski yang saat ini bekerja di Pentagon mengatakan, ketegangan antara Iran dan AS akan memakan jangka waktu yang lama. Kwiatkowski yakin, AS tidak memiliki keseriusan dalam menyerang Iran karena Iran merupakan negara yang kuat, bahkan lebih kuat dibanding Irak dan Afghanistan.
"Akan timbul kerugian yang sangat besar dan instan bila AS menyerang Iran. Iran memiliki kontur wilayah yang berbeda dari negara-negara Arab lainnya dan pasukan yang kuat. Iran juga tidak akan tinggal diam," ujar Kwiatkowski, seperti dikutip Russia Today, Jumat (13/1/2012).
Seorang pengamat asal Inggris, Lindsey German, juga menilai, sanksi dan tekanan militer yang dilakukan Barat terhadap Iran akan semakin menciptakan kehancuran.
"Pergerakan pasukan, kapal perang, dan segala bentuk tekanan ke Iran dinilai cukup gila dan menciptakan peperangan," ujar German.
German juga mengatakan bahwasannya AS dan Israel tengah bermain-main dalam sebuah permainan yang berbahaya. German yakin, satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki nuklir adalah Israel. Israel pun merasa mendapatkan pembenaran untuk melancarkan serangan udara seperti yang pernah dilakukannya terhadap Suriah
0 komentar:
Posting Komentar