MOSKOW - Sebuah media Rusia melaporkan, Pemerintah Rusia telah menandatangani kontrak untuk menjual pesawat tempur ke Suriah.
Penjualan itu merupakan bentuk dukungan Rusia kepada Suriah yang tengah mengalami gejolak politik dalam negeri.
Sumber yang merahasiakan identitasnya menyebutkan, kesepakatan antara Pemerintah Rusia dan Suriah terkait penjualan 36 pesawat tempur termasuk pembayaran terhadap 130 awak yang akan mengirimkan pesawat itu mencapai USD550 Juta atau sekira Rp4,9 Triliun (Rp 8.945 per USD). Demikian seperti diberitakan The Washington Post, Senin, (23/1/2012).
Menteri Luar Negeri Rusia pekan lalu mengatakan, Moskow tidak merasa perlu memberi penjelasan atau menjawab kecurigaan terkait pengiriman amunisi ke Suriah.
Krisis Suriah masih belum menemukan penyelesaian hingga saat ini. Upaya Liga Arab yang mengirimkan tim pemantau ke Suriah dinilai tidak mampu menghentikan kekerasan di negara itu.
Laporan terakhir menyebutkan Suriah menolak rencana baru Liga Arab yang mengusulkan agar Presiden Bashar al-Assad mundur dari jabatannya dan digantikan dengan Wakil Presiden. Liga Arab juga mengusulkan agar dibentuknya pemerintahan sementara sebelum pemilihan umum (pemilu) presiden digelar.
Bagi Suriah usulan merupakan bentuk intervensi yang tidak dapat diterima. Suriah balik menuding, Liga Arab berada di balik aksi protes yang berlangsung di negara itu.
Jika berita tersebut terbukti kebenarannya, maka Pemerintah Rusia terbukti mengabaikan upaya internasional untuk menekan rezim Pemerintah Presiden Bashar al-Assad yang dituding bertanggung jawab terhadap pembunuhan lebih dari lima ribu orang di Suriah
0 komentar:
Posting Komentar