WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama salah menyebut nama negara. Obama seharusnya mengucapkan kata Georgia. Namun, yang terucap adalah kata Rusia.
Fatalnya, kesalahan itu dilontarkan saat Obama tengah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Georgia Mikhail Saakashvili.
"Salah satu ucapan yang ingin saya utarakan adalah apresiasi saya terhadap banyak institusi yang dibangun di Rusia...di Georgia (ralat Obama). Di sini, kami sedang memperingati 20 tahun kemerdekaan Georgia dan delapan tahun peringatan Revolusi Mawar," ujar Obama, seperti dikutip Washington Examiner, Selasa (31/1/2012).
Hubungan AS dan Georgia memang terlihat cukup erat, kedua negara itu bahkan sering mengadakan kontak antara para pejabatnya. AS bahkan mendukung Georgia untuk bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Rencana Georgia yang hendak bergabung dengan NATO juga seringkali dikecam oleh Rusia. Negeri Beruang Merah itu sebelumnya juga sempat berperang dengan Georgia tiga tahun lalu dalam kasus separatis Ossetia Selatan. Rusia pun mengancam akan menyerang Georgia bila Georgia bergabung dengan NATO.
Negara yang sempat dikuasai Uni Soviet pada 1921 silam itu memang berkeinginan untuk bergabung dengan NATO. Inisatif Georgia NATO muncul setelah negara itu berperang dengan Rusia.
Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan, langkah Georgia untuk bergabung dengan NATO sudah cukup dekat. Namun Georgia masih harus mengimplementasikan sejumlah reformasi.
0 komentar:
Posting Komentar