TOMSK - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rusia adalah sebuah negara yang terbuka di mana sistem pemerintahan ala diktator tidak akan pernah ada di negara tersebut.
"Kami adalah negara yang terbuka, terlepas dari apa yang dikatakan oleh semua orang dan bagaimana pihak lain takut kepada kita. Kediktatoran sudah hilang di Rusia. Rusia juga merupakan negara dengan perekonomian yang bebas," ujar Putin, seperti dikutip RIA Novosti, Rabu (25/1/2012).
Rusia akan menyelenggarakan pemilihan presiden pada 4 Maret mendatang, dan Putin tampaknya akan muncul sebagai kandidat Presiden Rusia yang kuat. Dirinya bahkan dikabarkan berhasil meraih 50 persen dukungan dari warga Rusia, meski dirinya dikecam oleh banyak masyarakat Rusia dan oposisinya karena partainya dituding melakukan kecurangan dalam pemilihan umum Parlemen Rusia.
Ambisi Putin yang hendak mengincar kursi Presiden Rusia untuk yang kesekian kalinya menjadi sumber kecaman dari para warga dan oposisinya. Putin bahkan sempat disebut seperti seorang diktator.
Belakangan ini, Putin juga mendapatkan kecaman dari kelompok ultra-nasionalis Rusia yang berunjuk rasa di Kota Moskow. Mereka menganggap Rusia hanyalah untuk bangsa Rusia, dan peristiwa ini tampak meningkatkan ketegangan rasial di Kota Moskow Rusia.
Beberapa lawan dari Putin dalam pemilihan Presiden Rusia adalah Gennady Zyuganov dari Partai Komunis, Sergei Mironov dari Just Russia, Vladimir Zhirinovsky dari Partai Liberal Demokrat serta orang terkaya ketiga di Rusia, Mikhail Prokhorov.
Dukungan yang didapatkan oleh Prokhorov dan Zyuganov dikabarkan cukup besar dan mereka pun akan menjadi saingan yang cukup berat terhadap Putin.
0 komentar:
Posting Komentar