DAVOS - Dalam pertemuan di Davoz, Swiss, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan, nuklir Iran merupakan sumber dari terorisme dan krisis minyak dunia. Selain itu, Barak juga mengatakan, sulit bagi dunia untuk menjadi stabil bila Iran masih memiliki nuklir.
"Iran memiliki fasilitas pengayaan uranium untuk senjata nuklirnya yang disimpan di dalam bunker rahasia. Hal itu menyulitkan kami untuk mengambil tindakan terhadap Iran," ujar Barak, seperti dikutip UPI, Sabtu (28/1/2012).
Selain Israel, mantan pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Richard Haass menilai, Iran sanggup memicu terjadinya perlombaan persenjataan nuklir di Timur Tengah. Haass mengatakan, negara-negara seperti Mesir atau Turki bisa saja mengikuti langkah Iran dalam membangun senjata nuklir.
"Nuklir Iran tampak seperti halnya obat steroid yang sanggup memicu munculnya senjata-senjata nuklir di negara lain di kawasan Timur Tengah," ujar Haass.
Hingga saat ini, nuklir Iran dinilai sebagai ancaman yang cukup serius dalam keamanan Timur Tengah. Meski Iran sudah menegaskan bahwa proyek nuklirnya tidak ditujukan untuk membangun persenjataan.
Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi bahkan sempat mendesak untuk membentuk zona anti-senjata nuklir di Timur Tengah. Pada saat yang sama, Salehi langsung menyinggung Israel yang memiliki senjata nuklir. Salehi mengatakan, Israel-lah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir.
Pemberlakuan zona anti-senjata nuklir juga sangat didukung oleh Kerajaan Arab Saudi. Proposal pembangunan zona anti-senjata nuklir sudah sempat diusulkan oleh Arab Saudi pada 1995 silam, namun proposal itu tampak diabaikan
0 komentar:
Posting Komentar