JAKARTA - Muhammad Nazaruddin kembali menyebut-nyebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ikut menerima fee Rp80 miliar bersama Anas Urbanigrum. Ini jawaban Dahlan.
Dengan gayanya yang santai, bos Jawa Pos Group ini menyanggah tudingan yang juga sempat ditujukan kepadanya saat dia menjabat sebagai Dirut PLN, pertengah tahun lalu.
"Masa saya gitu-gitu," sangkal Dahlan di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2012). Dahlan bahkan munuding balik bahwa uang dari fee kembali ke orang-orang dekat Nazaruddin.
"Aku enggak dengar soalnya. Coba diusutlah. Kalau ada (fee itu), Anda ambillah ya. Karena kan belum sampai ke saya. Masih nyasar kemana gitu. Siapa tahu masih nyasar di sekitar dia. Terus nanti kita bagi-bagi," candanya.
Saat ditanya kesiapannya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dahlan juga menanggapinya ringan. "Diperiksa oleh Nazaruddin?" selorohnya.
“Itu kan Nazaruddin yang mengatur proyek-proyek APBN. Proyeknya ditentukan di DPR. Jadi enggak ada hubungannya. Itu murni proyek PLN. (nilai proyek) 200 MW, kasarnya Rp4 triliunlah kira-kira. Kasar ya. Aku tidak urusin itu soalnya," tegas Dahlan.
Kemarin, Nazaruddin kembali menyebut Dahlan Iskan dan Anas Urbaningrum ikut menerima fee sebesar Rp80 miliar dari proyek PLN. Tudingan itu sebelumnya sudah pernah dilontarkan Nazar pada saat berada di pelarian.
0 komentar:
Posting Komentar