Bandung - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan kesiapan BUMN memproduksiconverter kit. Harga alat konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas (BBG) tersebut diprediksi Rp 12 juta.
"Harga converter kit kurang lebih sekitar Rp 12 juta," ujar Dahlan pada wartawan saat ditemui usai mengikuti rapat bersama pimpinan BUMN dan pabrikan swasta di PT Dirgantara Indonesia, Jalan Pajajaran, Bandung, Kamis (12/1/2012).
Namun ia mengaku belum mengetahui bagaimana sistem penjualan converter kit tersebut. Ia menjelaskan, untuk pembuatan converter kit, Indonesia mampu membuat mulai dari tangki, seluruh bagian converter kit termasuk dengan electronic control unit (ECU).
"Itu (ECU) bisa diproduksi sendiri, cuma minta waktu 6 bulan, tapi kalau tangki sekarang pun bisa," katanya.
Untuk nilai investasi proyek pembuatan converter kit ini, Dahlan mengaku masih belum mengetahui berapa besar. Namun menurutnya, nilai investasi produksi conventer kit impor belum tentu akan lebih murah dibandingkan dengan produksi dalam negeri.
"Impor atau produksi dalam negeri, uang itu kan sama diperlukan, bahkan impor belum tentu lebih murah. Kemarin kan mau impor karena merasa dalam negeri belum tentu mampu. Maksunya mampu membuat dan mampu produksi secara cepat. Tapi sekarang kita nyatakan mampu keduanya. Jadi kita tunggu pemerintah, pilih impor atau produksi sendiri," jelas Dahlan.
Begitu juga dengan sistem sistem penjualannya pada masyarakat, Dahlan pun menyebut belum tahu apakah pemerintah akan membeli pada produsen atau apakah produsen (BUMN-red) bisa menjual sendiri pada pasar secara langsung dan bebas.
"Aapa nanti konsumen itu harus membayar atau dibantu pemerintah itu saya tidak tahu, itu bukan wewenang saya atau wewenang teman-teman (BUMN)," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar