RIYADH - Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz al Saud, mengecam sikap China dan Rusia yang memveto Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terhadap Suriah. Raja Abdullah juga menilai kepercayaan dunia terhadap PBB sudah goyah.
"Kita selalu membanggakan PBB yang dibentuk untuk mempersatukan kita dan tidak memecahbelahkan kita. Namun, apa yang terjadi saat ini bukanlah sebuah pertanda yang baik, karena kepercayaan dunia terhadap PBB sudah goyah," ujar Raja Abdullah, seperti dikutip Arab News, Sabtu (11/2/2012).
"Saat ini, kita sedang melewati hari-hari yang mengerikan dan apa yang terjadi di PBB menjadi suatu hal yang patut disesalkan," imbuhnya.
Penjaga Dua Masjid Suci itu juga menyinggung penjegalan resolusi DK PBB yang dilakukan oleh Rusia dan China. Resolusi itu bertujuan untuk memaksa Presiden Suriah Bashar al Assad agar mundur.
Menteri luar negeri dari negara anggota Liga Arab dikabarkan akan mengadakan diskusi untuk mengirim utusan ke Suriah. Diskusi ini dilakukan setelah tim pemantau Liga Arab mengalami kegagalan dalam mengakhiri kekerasan di Suriah.
Arab Saudi, dan lima negara Teluk lainnya, termasuk Yordania dan Maroko sudah menarik pemantaunya di Liga Arab karena peristiwa itu.
Hingga saat ini, kekerasan pun masih terjadi di Suriah. Pada Jumat kemarin, 28 orang dikabarkan tewas dalam sebuah ledakan bom di Kota Aleppo. Pihak oposisi langsung menuding pasukan Presiden Assad berada di balik insiden tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar