Jepang - Suasana berkabut sedang menyelimuti Sony, yang dilaporkan tengah bersiap menghadapi kerugianUSD 2,9 miliar atau sekitar Rp 26 triliun. Tugas berat menanti CEO baru Sony, Kazuo Hirai, untuk menyelamatkan raksasa elektronik itu dari kondisi yang lebih buruk.
Tak patah arang, Hirai pun menegaskan siap membangkitkan Sony dan telah menyiapkan sejumlah strategi jitu, seperti dilansir The Verge. Apa saja?
1. Membangkitkan bisnis utama Sony
Hirai mengakui bahwa digital imaging dan gaming adalah dua tonggak kuat bisnis perusahaan yang berbasis di Jepang ini. Ia berencana akan kembali membangkitkan aset mereka di area tersebut, terutama di pasar mobile.
Tak hanya itu, Hirai juga bakal menerapkan teknologi Sony yang ada di digital imaging ke dalam industri medis. Bisa jadi, industri media akan menjadi core business Sony selanjutnya. Untuk urusan gaming, Hirai mengatakan akan membangun produk mobile yang unik dan diklaim hanya Sony yang bisa mewujudkannya.
2. Mengevaluasi bisnis TV
Meski Hirai menyadari bahwa TV masih menjadi idola di ranah hiburan, namun ia juga melihat bahwa LCD TV telah dikomoditasi dan perusahannya tidak ingin buang-buang waktu di area ini. Sony akan lebih selektif lagi dalam memproduksi LCD TV dan pihaknya mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan perusahaan lain guna mengurangi ongkos produksi.
3. Mentransformasi portolio bisnis Sony
Raksasa elektronik ini memang memiliki bisnis di area yang beragam, namun Sony agaknya perlu mempertimbangkan produk mana yang tidak memiliki value tambahan sehingga bisa disingkirkan.
4. Menggenjot inovasinya
Hirai optimistis posisi Sony cukup bagus untuk menjadikan area medis sebagai tambang uang mereka yang baru. Mereka diketahui memiliki banyak inovasi di sensor, signal processing, lensa dan display.
Di area medis, Sony yakin mampu menciptakan produk yang inovatif dengan cara mengaplikasikan temuan mereka itu untuk endoskop, piranti diagnosa X-Ray dan ultrasound.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sony dikabarkan tertarik membeli 20-30% saham di Olympus yang pemasukan terbesarnya memang dari bisnis medis
0 komentar:
Posting Komentar