MOSKOW - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin yang sepertinya akan memenangkan kursi Presiden Rusia ketiga kalinya, berencana untuk mencalonkan diri kembali pada 2018 mendatang. Rencananya ini memperpanjang kekuasaannya menjadi 24 tahun.
"Semua itu mungkin saja terjadi bila memang rakyat menginginkannya. Tetapi bila rakyat tidak menginginkannya, semuanya tentunya normal," ujar Putin menanggapi pertanyaan dari seorang wartawan tentang kemungkinan dirinya mencalonkan diri kembali di tahun 2018.
"Tetapi saya tidak tahu apakah ingin berkuasa selama lebih dari 20 tahun. Ini bukan keputusan dari diri saya sendiri," tegas Putin seperti dikutip The New York Times, Jumat (2/3/2012).
Putin yang sudah pernah menjabat sebagai Presiden Rusia selama dua priode meninggalkan Kremlin pada 2008. Putin pun langsung menunjuk kawan lamanya, Dimitry Medvedev untuk menggantikannya.
Pencalonan kembali Putin sebagai Presiden Rusia tahun ini memang mengundang pro dan kontra. Protes menentang kembalinya Putin berkuasa, kerap dilakukan oleh pihak oposisi.
Sementara mantan agen KGB tersebut menyindir oposisi Rusia dengan mengatakan, para oposisi tidak memiliki tujuan yang jelas dan akan menciptakan instabilitas di Rusia.
Putin juga mengklaim, tidak ada satu pun tokoh oposisi Rusia yang dapat melakukan tindakan konkrit untuk membangun Rusia.
Aksi protes massa untuk menentang Putin pun masih berlangsung hingga hari ini. Putin sendiri menuduh protes terhadap dirinya ini dilakukan atas campur tangan pihak barat.
Dirinya bahkan mengklaim bahwa rakyat Rusia sudah tidak siap menunggu dirinya kembali berkuasa sebagai Presiden Rusia.
0 komentar:
Posting Komentar